MADIUN-( MilNas ) : TNI Angkatan Udara optimistis pemenuhan pesawat latih tempur T-50i/Golden Eagle akan tepat waktu hingga awal tahun 2014. Dari 16 unit pesawat yang telah dipesan Pemerintah Indonesia dari Korea Aerospace Industries (KAI), Korea Selatan, enam di antaranya telah masuk home base di Lanud Iswahjudi, Madiun.
"Seperti yang sudah direncanakan bahwa setiap dua minggu sekali KAI akan mengirimkan dua unit Golden Eagle untuk menggenapi pesanan Pemerintah Indonesia yang totalnya berjumlah 16 unit," demikian siaran pers Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau) kepada Suara Karya di Jakarta, Minggu (20/10).
Dari enam pesawat yang sudah diterima TNI AU, dua diantaranya tiba di Lanud Iswahjudi, Madiun, Kamis (17/10). Kedua pesawat diterbangkan secara ferry oleh penerbang KAI Kwon Huiman, Lee Dongkyo, Khang Cheol, Shin Donghak.
Perjalanan dari Bandara Sacheon Korea Selatan, Taiwan, Philipina. Lalu masuk ke Indonesia melalui Bandara Sepinggan Balikpapan lalu dilanjutkan ke Lanud Iswahjudi Madiun. Ketibaan dua pesawat itu disambut Komandan Skanud 15, Wing 3 Lanud Iswahjudi Letkol (Pnb) Wastum.
Pembelian 16 unit (satu skuadron) T-50i/Golden Eagle oleh pemerintah Indonesia dari KIA senilai USD 400 juta. Proses pengiriman dimulai sejak September 2013 dan akan berakhir Februari 2014. Pesawat latih tempur T-50 ini menjadi pengganti pesawat latih tempur Hawk MK-53. Pesawat latih ini akan memperkenalkan kepada para penerbang generasi baru pesawat tempur yang modern dan canggih.
Pesawat T-50i dilengkapi dengan sistem avionik canggih seperti Active Electronically Scanned Array (AESA) radar, General Electric F404-102 mesin tunggal turbofan serta Honeywell H-764G embedded global positioning/inertial navigation system dan HG9550 radar altimeter.
Pesawat ini juga termasuk pesawat latih pertama yang memiliki fitur digital triple kontrol fly-by-wire yang maju.
T-50i juga dilengkapi dengan peluru kendali generasi terbaru, untuk air-to-air, air-to-surface, dan air-to-ship missiles. Desain Golden Eagle sebagian besar berasal dari F-16/Fighting Falcon. Keduanya memiliki banyak kesamaan, penggunaan mesin tunggal, kecepatan, ukuran, biaya, dan berbagai senjata yang dapat diangkut.
Sumber : SuaraKarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar